maulina khairunnisa
Jumat, 12 Oktober 2012
REFLEKSI MINGGU KE 5
YANG SAYA PEROLEH HARI INI
1. saya sebagai ketua alhamdulilah mampu menghandel anggota saya untuk mampu melaksanakan tugas masing-masing.
2. kami satu kelompok mampu membuat storyboard.
YANG BELUM tDIPAHAMI
1. cara pembuatan storyboard sedikit membuat kelomppok kami bingung, dan sedikit plonga plongo dan melototi laptop, dan sempat dimarahin sama pak dosen juga. hihii
YANG HARUS SAYA LAKUKAN
1. belajar
2. berusaha datang tepat waktu
KEKHAWATIRAN
saya kurang mengerti dengan mata kuliah ini, sedikit membingungkan saya. dan saya bingung dengan cara pembuatan makromediaflash. khawatir kurang paham mengikuti kegiatan perkuliahan.
HARAPAN
saya berharap minggu besok saya tidak terlambat lagi dan berusaha mmengikuti perkuliahan. dan bisaa lebih dong.
1. saya sebagai ketua alhamdulilah mampu menghandel anggota saya untuk mampu melaksanakan tugas masing-masing.
2. kami satu kelompok mampu membuat storyboard.
YANG BELUM tDIPAHAMI
1. cara pembuatan storyboard sedikit membuat kelomppok kami bingung, dan sedikit plonga plongo dan melototi laptop, dan sempat dimarahin sama pak dosen juga. hihii
YANG HARUS SAYA LAKUKAN
1. belajar
2. berusaha datang tepat waktu
KEKHAWATIRAN
saya kurang mengerti dengan mata kuliah ini, sedikit membingungkan saya. dan saya bingung dengan cara pembuatan makromediaflash. khawatir kurang paham mengikuti kegiatan perkuliahan.
HARAPAN
saya berharap minggu besok saya tidak terlambat lagi dan berusaha mmengikuti perkuliahan. dan bisaa lebih dong.
Kamis, 11 Oktober 2012
TUGAS RANGKUMAN MINGGU KE-4
3.A
KONSEP DAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
1. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai
pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi
beberapa ciri berikut : (1) belajar sifatnya disadari, (2) hasil belajar
diperoleh dengan adanya proses,(3) Belajar membutuhkan interaksi,
proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari
seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang
(penerima pesan). Komunikasi
merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yang terlibat, diantaranya komunikator, komunikan,
channel, message, feed back dan noise /barier.
Factor yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi
Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan, (2) Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya. (3) Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan.(4) Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan
B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM PEMBELAJARAN
Pembelajaran dikatakan
sebagai sistem karena didalamnya mengandung komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen – komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.
C. PENGERTIAN MEDIA
Media adalah perantara atau pengantar yang dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran serta menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa rangka mencapai tujuan pembelajaran.
D. MANFAAT MEDIA
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
E. PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA
langkah-langkah dalam perencanaan media
(1). Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Perumusan tujuan instruksional (instructional objective), (3) Perumusan butir-butir materi yang terperinci, (4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan, (4) menuliskan naskah
media, (5) merumuskan instrumen dan tes dan revisi. Untuk lebih jelasnya, lihatlah pada flow chart berikut ini.
A. Penulisan Garis Besar Program Media (GBPM)
GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah di dalam penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan
mengacu pada analisis kebutuhan, tujuan, dan materi. GBPM disusun setelah dilakukan telaah topik yang akan dibuat programnya.
3.B
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas 3 langkah besar yang harus diakui, yaitu ; kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Arief Sudiman dkk memberikan urutan langkah-langkah yang harus di ambil dalam pengembangan program media menjadi 6 langkah, yaitu ;
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2. Merumuskan buti-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
3. Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi
3.C
ASPEK PENTING DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
A. Aspek Pembelajaran
Norma dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK harus memvisualkan konsep yang dianggap abstrak atau sukar diterima secara deskriptif oleh siswa. Hal-hal yang perlu diperhatiakan :
1. Rumusan judul
2. Rumusan tujuan pembelajaran
3. Apersepsi
B. Peranan Desain Kominikasi Visual (DVK) dalam perencanaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Kominikasi visual adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan bahasa visual ( sematik, sintatik, dan pragmatik ) untuk keperluan informasi dan komunikasi. Perencanaan dilakukan dengan mengeksplorasi budaya lokal, berorientasi budaya nusantara dan berwawasan budaya global atau universal, untuk kebutuhan publikasi, promosi dan pemasarn serta menggunakan media informasi masal atau individu tercetak (otatis), atau media informasi masa atau individu elektronik (gerak). Sehingga pesan dapat dimengerti, diterima dan dapat mengubah sifat sasaran. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Komunikatif
2. Kreatif
3. Sederhana
4. Unity
5. Penggambaran objek dalam bentuk image yang presentatif
6. Pemilihan warna yang sesuai
7. Tipografi ( front dan susunan huruf)
8. Tata letak (lay-out)
9. Unsur visual bergerak (animasi dan atau image)
10. Navigasi (icon)
3D ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
Pengertian Karakteristik Siswa
Keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya (Sudirman, 1990)
Manfaat Analisis Karakteristik Siswa
1. Guru dapat memperoleh kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi lanjutan
2. Guru dapat mengetahui latar belakang sisw adan keluarga siswa, sehingga guru dapat menyajikan bahan serta metode serasi dan efisien.
3. Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan aspirasi dan kebutuhan siswa.
4. Mengetahui tingkat penguasaan yang diperoleh siswa sebelumnya.
Klasifikasi Karakteristik Siswa
1. Pribadi dan lingkungan
2. Psikis
Klasifikasi Karakteristik Siswa Berdasarkan Materi
Aliran yang berkaitan dengan potensi siswa menerima pendidikan :
1. Nativisme
2. Empirisme
3. Konvergensi
Klasifikasi Kecerdasan
Modalitas Belajar
- Siswa visual N
- Siswa auditorial O
- Siswa kinestetik N
Thurstone mendeskripsikan kecerdasan dan keberbakatan menjadi beberapa faktor kemampuan yang dikenal dengan faktor ganda, yaitu :
1. Kemampuan verbal
2. Kemampuan berhitung
3. Kemampuan geometris
4. Kelancaran kata
5. Penalaran
3E BAGAIMANA MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN YANG LENGKAP DAN CERMAT
Classic mager (1975) yang memasukkan 3 komponen utama dalam rumusan tujuan : perilaku, kondisi, dan derajat (kriteria keberhasilan). Gagne dan Briggs (1979), juga dalam gagne, brigs, wager (1988), membuat modifikasi lain dengan memasukkan kapabilitas belajar tertentu dalam suatu rumusan tujuan khusus.
Kondisi bagian ini akan menjawab hal-hal berikut ini :
1. Apa itu kondisi
2. Kapan kondisi diperlukan
3. Kapan kondisi tidak diperlukan
4. Kapan kondisi dinyatakan secara cermat
5. Kapan kondisi dinyatakan secara lengkap
Definisi komponenkondisi dalam tujuan khusus pengajaran menyebutkan “sesuatu” yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika mahasiswa menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan
Sesuatu yang dimaksud yaitu :
1. Bahan dan alat
2. Informasi
3. Lingkungan
Derajat keberhasilan
Bagian ini mendiskripsikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan berikut :
1. Apa itu derajat keberhasilan ?
2. Kapan derajat keberhasilan itu diperlukan ?
3. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara lengkap ?
4. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara cermat ?
Derajat keberhasilan dalam suatu rumusan tujuan khusus mendiskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan. Derajat atau kriteria atau keberhasilan penting sekali untuk mendiskripsikan perilaku minimal dan kriteria ini harus dikemukakan dalamrumusan tujuan khusus.
Derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila semua kriteria yan relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan khusus pengajaran.
Ada 5 kriteria yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud ini :
1. Kecermatan
2. Waktu (kecepatan)
3. Kesesuaian dengan prosedur
4. Kuantitas
5. Kualitas hasil akhir
3.F
PANDUAN PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka meenuhi standar kompetensi yang diharapkan.
B. Jenis-jenis Materi pembelajaran
1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip
4. Prosedur
5. Sikap dan nilai
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Materi
1. Relevansi = kesesuaian
2. Konsistensi = keajegan
3. Adequacy = kecukupan
Mengidentifikasi materi pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Potensi peserta didik
b. Kolerasi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat pengermbangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keleluasaan materi pembelajaran.
g. Kolerasi dengan kebutuhan peserta didi dan tuntutan lingkungan.
h. Alokasi waktu
D. Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
Dalam penentuan cakupan materi pembelajaran harus diperhatikan pakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan prosedur), aspek afektif, dan psikomotor.
Sedangkan urutan materi pembelajarannya adalah:
1. Pendekatan prosedural
2. Pendekatan hierarkis
3.G
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka diperlukan berbagai
terobosan, misalnya dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran,
pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.
Sebagai contoh,
guru harus sungguh-sungguh memperhatikan, memikirkan dan sekaligus
merencanakan proses belajar mengajar yang pas-cocok, dan berpusat pada siswa
dengan mengembangkan pendekatan keterampilan proses sains
sebagai calon guru IPA, tentu saja
dituntut untuk lebih mendalami dan memahami tentang makna sains dan
penerapan sains; kemudian diharap juga lebih kreatif – inovatif, selain sebagai
pribadi -orang sains- juga sebagai provokator-motivator bagi murid-muridnya.
MATA KULIAH IPA TERAPAN
Deskripsi mata kuliah ini mengembangkan kompetensi penerapan IPA
dalam kehidupan sehari-hari untuk kualitas hidup manusia; mencakup
penerapan IPA dalam : (a) rumah tangga, (b) kesehatan & kedokteran, (c)
bidang pertanian, (d) peternakan, (e) kehutanan, (f) perindustrian, dan (g)
lingkungan hidup.
Standar kompetensi mata kuliah ini, yaitu : Mahasiswa paham dan memiliki
wawasan mengenai penerapan dan pemanfaatan IPA dalam kehidupan seharihari
untuk kualitas hidup manusia; mencakup penerapan IPA dalam : (a) rumah
tangga, (b) kesehatan & kedokteran, (c) bidang pertanian, (d) peternakan, (e)
kehutanan, (f) perindustrian, dan (g) lingkungan hidup.
Pada awal perkuliahan muncul kendala-kendala yang sedikit mengganggu
bagi kami, dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Permasalahannya antara lain:
1. Jarak waktu pemberitahuan atau penunjukan dosen dengan waktu
perkuliahan pertama terlalu singkat
2. Ada tiga kelas dengan tiga dosen yang berbeda; dengan latar belakang
basic science yang berbeda.
3. Tidak ada waktu yang pas bagi kami untuk menjadi satu tim; sehingga
diputuskan untuk berjalan sendiri-sendiri dan dipersilahkan
menerjemahkan dan memberikan muatan pada materi pembelajarannya
sesuai sudut pandang masing-masing.
MATERI PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Topik menyeluruh materi pembelajaran yang diberikan menjabarkan
semua point dalam deskripsi mata kuliah ini. mencakup bidang
domestik-rumah tangga, kesehatan, pertanian, industri sampai bidang
lingkungan hidup.Permasalahan yang terkumpul antara lain mulai dari Air bersih, Banjir
(gangguan resapan air), Sampah, Pencemaran lingkungan, Bahan pengawet, Pupuk (pengadaan: mahal, kadang
langka atau tidak merata), dan Penanganan pasca panen hasil pertanian,
peternakan dan kehutanan.
Bertolak dari permasalahan di atas, maka disederhanakan dengan cara
dipilah-pilah dan dimasukkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Kelompok I. Menggabungkan permasalahan-permasalahan yang
umumnya muncul pada rumah tangga-rumah tangga di negara kita
2. Kelompok II. Merangkum permasalahan-permasalahan yang muncul
pada bidang pangan, pertanian dan industri.
Dari Kelompok I dan II muncul topik-topik untuk materi pembelajaran,
yaitu :
1. IPA Terapan pada Penyediaan Air Bersih
2. IPA Terapan pada Penanganan Bahan Pangan (4x pert)
3. IPA Terapan pada Penanganan Resapan Air dan Sampah (dengan Biopori)
4. IPA Terapan pada bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan
Perikanan :
a. Teknologi Penanganan Produk: Pengeringan, pendinginan & freezdrying
b. Penanganan Hama, Penyakit & Gulma Tanaman yang Ramah
Lingkungan
5. IPA Terapan pada Penanganan Polusi: Fitoremediasi
6. IPA Terapan pada Masalah energi:
a. Biodiesel
b. Biogas
c. Listrik (Kincir Air Pembangkit Listrik)
topik yang sudah terpilih tersebut, kemudian disusun dalam silabus (pada
Lampiran atau ditampilkan dalam presentasi saja).
Penjabaran dan pendalaman materi pembelajaran IPA Terapan :
1. tugas penelitian (sederhana),
2. tugas observasi lapang (pada situsnya), dan
3. penerapan praktikum (rancang – bangun alat, uji coba
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Salah satu muatan untuk bekal yang bisa memotivasi antara lain :
Membuat elemen listrik sederhana, misalanya membuat baterai dari buah jeruk,
kentang atau pisang; Membuat elemen volta; membuat motor listrik sederhana.untuk memasukkan topic yang
memberi peluang mahasiswa IPA berkreasi dan mendapatkan bahan IPA
Terapan yang cocok dan bisa diterapkan oleh siswa SD –SMP
Dapat dimasukkan ke dalam materi pembelajaran pada perkuliahan
yang akan datang.
1. Penerapan elastisitas benda padat pada berbagai alat
2. Perubahan tekanan gas menjadi energy listrik pada Biogas
3. Perubahan gerak air/tekanan air menjadi energy listrik pada Kincir air
pembangkit listrik
KESIMPULAN
IPA Terapan adalah penerapan ilmu IPA untuk mengatasi permasalahan praktis;
yang bermakna luas dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, materi pembelajaran
dalam mata kuliah IPA Terapan juga ikut bersifat dinamis, berubah –
berkembang sesuai dengan arah dan ragamnya permasalahan dan terkait dengan
kemajuan teknologi
KONSEP DAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
1. PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai
pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi
beberapa ciri berikut : (1) belajar sifatnya disadari, (2) hasil belajar
diperoleh dengan adanya proses,(3) Belajar membutuhkan interaksi,
proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari
seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang
(penerima pesan). Komunikasi
merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat beberapa
komponen yang terlibat, diantaranya komunikator, komunikan,
channel, message, feed back dan noise /barier.
Factor yang dapat mempengaruhi efektivitas sebuah komunikasi
Kemampuan berkomunikasi penyampai pesan, (2) Sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya. (3) Tingkat pengetahuan baik penerima maupun penyampai pesan.(4) Latar belang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan
B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM SISTEM PEMBELAJARAN
Pembelajaran dikatakan
sebagai sistem karena didalamnya mengandung komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen – komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.
C. PENGERTIAN MEDIA
Media adalah perantara atau pengantar yang dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran serta menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa rangka mencapai tujuan pembelajaran.
D. MANFAAT MEDIA
1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
E. PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA
langkah-langkah dalam perencanaan media
(1). Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Perumusan tujuan instruksional (instructional objective), (3) Perumusan butir-butir materi yang terperinci, (4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan, (4) menuliskan naskah
media, (5) merumuskan instrumen dan tes dan revisi. Untuk lebih jelasnya, lihatlah pada flow chart berikut ini.
A. Penulisan Garis Besar Program Media (GBPM)
GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah di dalam penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan
mengacu pada analisis kebutuhan, tujuan, dan materi. GBPM disusun setelah dilakukan telaah topik yang akan dibuat programnya.
3.B
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas 3 langkah besar yang harus diakui, yaitu ; kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Arief Sudiman dkk memberikan urutan langkah-langkah yang harus di ambil dalam pengembangan program media menjadi 6 langkah, yaitu ;
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
2. Merumuskan buti-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
3. Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5. Menulis naskah media
6. Mengadakan tes dan revisi
3.C
ASPEK PENTING DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
A. Aspek Pembelajaran
Norma dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK harus memvisualkan konsep yang dianggap abstrak atau sukar diterima secara deskriptif oleh siswa. Hal-hal yang perlu diperhatiakan :
1. Rumusan judul
2. Rumusan tujuan pembelajaran
3. Apersepsi
B. Peranan Desain Kominikasi Visual (DVK) dalam perencanaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Kominikasi visual adalah ilmu yang mempelajari dan mengembangkan bahasa visual ( sematik, sintatik, dan pragmatik ) untuk keperluan informasi dan komunikasi. Perencanaan dilakukan dengan mengeksplorasi budaya lokal, berorientasi budaya nusantara dan berwawasan budaya global atau universal, untuk kebutuhan publikasi, promosi dan pemasarn serta menggunakan media informasi masal atau individu tercetak (otatis), atau media informasi masa atau individu elektronik (gerak). Sehingga pesan dapat dimengerti, diterima dan dapat mengubah sifat sasaran. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Komunikatif
2. Kreatif
3. Sederhana
4. Unity
5. Penggambaran objek dalam bentuk image yang presentatif
6. Pemilihan warna yang sesuai
7. Tipografi ( front dan susunan huruf)
8. Tata letak (lay-out)
9. Unsur visual bergerak (animasi dan atau image)
10. Navigasi (icon)
3D ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
Pengertian Karakteristik Siswa
Keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya (Sudirman, 1990)
Manfaat Analisis Karakteristik Siswa
1. Guru dapat memperoleh kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi lanjutan
2. Guru dapat mengetahui latar belakang sisw adan keluarga siswa, sehingga guru dapat menyajikan bahan serta metode serasi dan efisien.
3. Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan aspirasi dan kebutuhan siswa.
4. Mengetahui tingkat penguasaan yang diperoleh siswa sebelumnya.
Klasifikasi Karakteristik Siswa
1. Pribadi dan lingkungan
2. Psikis
Klasifikasi Karakteristik Siswa Berdasarkan Materi
Aliran yang berkaitan dengan potensi siswa menerima pendidikan :
1. Nativisme
2. Empirisme
3. Konvergensi
Klasifikasi Kecerdasan
Modalitas Belajar
- Siswa visual N
- Siswa auditorial O
- Siswa kinestetik N
Thurstone mendeskripsikan kecerdasan dan keberbakatan menjadi beberapa faktor kemampuan yang dikenal dengan faktor ganda, yaitu :
1. Kemampuan verbal
2. Kemampuan berhitung
3. Kemampuan geometris
4. Kelancaran kata
5. Penalaran
3E BAGAIMANA MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN YANG LENGKAP DAN CERMAT
Classic mager (1975) yang memasukkan 3 komponen utama dalam rumusan tujuan : perilaku, kondisi, dan derajat (kriteria keberhasilan). Gagne dan Briggs (1979), juga dalam gagne, brigs, wager (1988), membuat modifikasi lain dengan memasukkan kapabilitas belajar tertentu dalam suatu rumusan tujuan khusus.
Kondisi bagian ini akan menjawab hal-hal berikut ini :
1. Apa itu kondisi
2. Kapan kondisi diperlukan
3. Kapan kondisi tidak diperlukan
4. Kapan kondisi dinyatakan secara cermat
5. Kapan kondisi dinyatakan secara lengkap
Definisi komponenkondisi dalam tujuan khusus pengajaran menyebutkan “sesuatu” yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika mahasiswa menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan
Sesuatu yang dimaksud yaitu :
1. Bahan dan alat
2. Informasi
3. Lingkungan
Derajat keberhasilan
Bagian ini mendiskripsikan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan berikut :
1. Apa itu derajat keberhasilan ?
2. Kapan derajat keberhasilan itu diperlukan ?
3. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara lengkap ?
4. Kapan derajat keberhasilan dinyatakan secara cermat ?
Derajat keberhasilan dalam suatu rumusan tujuan khusus mendiskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan. Derajat atau kriteria atau keberhasilan penting sekali untuk mendiskripsikan perilaku minimal dan kriteria ini harus dikemukakan dalamrumusan tujuan khusus.
Derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila semua kriteria yan relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan khusus pengajaran.
Ada 5 kriteria yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud ini :
1. Kecermatan
2. Waktu (kecepatan)
3. Kesesuaian dengan prosedur
4. Kuantitas
5. Kualitas hasil akhir
3.F
PANDUAN PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka meenuhi standar kompetensi yang diharapkan.
B. Jenis-jenis Materi pembelajaran
1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip
4. Prosedur
5. Sikap dan nilai
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Materi
1. Relevansi = kesesuaian
2. Konsistensi = keajegan
3. Adequacy = kecukupan
Mengidentifikasi materi pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Potensi peserta didik
b. Kolerasi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat pengermbangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keleluasaan materi pembelajaran.
g. Kolerasi dengan kebutuhan peserta didi dan tuntutan lingkungan.
h. Alokasi waktu
D. Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
Dalam penentuan cakupan materi pembelajaran harus diperhatikan pakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan prosedur), aspek afektif, dan psikomotor.
Sedangkan urutan materi pembelajarannya adalah:
1. Pendekatan prosedural
2. Pendekatan hierarkis
3.G
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka diperlukan berbagai
terobosan, misalnya dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran,
pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.
Sebagai contoh,
guru harus sungguh-sungguh memperhatikan, memikirkan dan sekaligus
merencanakan proses belajar mengajar yang pas-cocok, dan berpusat pada siswa
dengan mengembangkan pendekatan keterampilan proses sains
sebagai calon guru IPA, tentu saja
dituntut untuk lebih mendalami dan memahami tentang makna sains dan
penerapan sains; kemudian diharap juga lebih kreatif – inovatif, selain sebagai
pribadi -orang sains- juga sebagai provokator-motivator bagi murid-muridnya.
MATA KULIAH IPA TERAPAN
Deskripsi mata kuliah ini mengembangkan kompetensi penerapan IPA
dalam kehidupan sehari-hari untuk kualitas hidup manusia; mencakup
penerapan IPA dalam : (a) rumah tangga, (b) kesehatan & kedokteran, (c)
bidang pertanian, (d) peternakan, (e) kehutanan, (f) perindustrian, dan (g)
lingkungan hidup.
Standar kompetensi mata kuliah ini, yaitu : Mahasiswa paham dan memiliki
wawasan mengenai penerapan dan pemanfaatan IPA dalam kehidupan seharihari
untuk kualitas hidup manusia; mencakup penerapan IPA dalam : (a) rumah
tangga, (b) kesehatan & kedokteran, (c) bidang pertanian, (d) peternakan, (e)
kehutanan, (f) perindustrian, dan (g) lingkungan hidup.
Pada awal perkuliahan muncul kendala-kendala yang sedikit mengganggu
bagi kami, dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Permasalahannya antara lain:
1. Jarak waktu pemberitahuan atau penunjukan dosen dengan waktu
perkuliahan pertama terlalu singkat
2. Ada tiga kelas dengan tiga dosen yang berbeda; dengan latar belakang
basic science yang berbeda.
3. Tidak ada waktu yang pas bagi kami untuk menjadi satu tim; sehingga
diputuskan untuk berjalan sendiri-sendiri dan dipersilahkan
menerjemahkan dan memberikan muatan pada materi pembelajarannya
sesuai sudut pandang masing-masing.
MATERI PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Topik menyeluruh materi pembelajaran yang diberikan menjabarkan
semua point dalam deskripsi mata kuliah ini. mencakup bidang
domestik-rumah tangga, kesehatan, pertanian, industri sampai bidang
lingkungan hidup.Permasalahan yang terkumpul antara lain mulai dari Air bersih, Banjir
(gangguan resapan air), Sampah, Pencemaran lingkungan, Bahan pengawet, Pupuk (pengadaan: mahal, kadang
langka atau tidak merata), dan Penanganan pasca panen hasil pertanian,
peternakan dan kehutanan.
Bertolak dari permasalahan di atas, maka disederhanakan dengan cara
dipilah-pilah dan dimasukkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Kelompok I. Menggabungkan permasalahan-permasalahan yang
umumnya muncul pada rumah tangga-rumah tangga di negara kita
2. Kelompok II. Merangkum permasalahan-permasalahan yang muncul
pada bidang pangan, pertanian dan industri.
Dari Kelompok I dan II muncul topik-topik untuk materi pembelajaran,
yaitu :
1. IPA Terapan pada Penyediaan Air Bersih
2. IPA Terapan pada Penanganan Bahan Pangan (4x pert)
3. IPA Terapan pada Penanganan Resapan Air dan Sampah (dengan Biopori)
4. IPA Terapan pada bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan
Perikanan :
a. Teknologi Penanganan Produk: Pengeringan, pendinginan & freezdrying
b. Penanganan Hama, Penyakit & Gulma Tanaman yang Ramah
Lingkungan
5. IPA Terapan pada Penanganan Polusi: Fitoremediasi
6. IPA Terapan pada Masalah energi:
a. Biodiesel
b. Biogas
c. Listrik (Kincir Air Pembangkit Listrik)
topik yang sudah terpilih tersebut, kemudian disusun dalam silabus (pada
Lampiran atau ditampilkan dalam presentasi saja).
Penjabaran dan pendalaman materi pembelajaran IPA Terapan :
1. tugas penelitian (sederhana),
2. tugas observasi lapang (pada situsnya), dan
3. penerapan praktikum (rancang – bangun alat, uji coba
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN IPA TERAPAN
Salah satu muatan untuk bekal yang bisa memotivasi antara lain :
Membuat elemen listrik sederhana, misalanya membuat baterai dari buah jeruk,
kentang atau pisang; Membuat elemen volta; membuat motor listrik sederhana.untuk memasukkan topic yang
memberi peluang mahasiswa IPA berkreasi dan mendapatkan bahan IPA
Terapan yang cocok dan bisa diterapkan oleh siswa SD –SMP
Dapat dimasukkan ke dalam materi pembelajaran pada perkuliahan
yang akan datang.
1. Penerapan elastisitas benda padat pada berbagai alat
2. Perubahan tekanan gas menjadi energy listrik pada Biogas
3. Perubahan gerak air/tekanan air menjadi energy listrik pada Kincir air
pembangkit listrik
KESIMPULAN
IPA Terapan adalah penerapan ilmu IPA untuk mengatasi permasalahan praktis;
yang bermakna luas dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, materi pembelajaran
dalam mata kuliah IPA Terapan juga ikut bersifat dinamis, berubah –
berkembang sesuai dengan arah dan ragamnya permasalahan dan terkait dengan
kemajuan teknologi
Kamis, 04 Oktober 2012
REFLEKSI MINGGU KE-4
*Yang saya peroleh hari ini
alhamdulilah hari ini saya tidak terlambat dan bisa mengikuti kegiatan erkuliahan dari awal hingga akhir sehingga saat kegiatan perkuliahan saya tidak tertinggal seperti minggu kemarin.
dan alhamdulilah sekali tugas yang di berikan hari ini dapat dikerjakan dengan lancar oleh saya bersama dengan kelompok. dan alhamdulilah dapat merangkum tepat waktu.
*Yang belum saya pahami
saya masih bingung dengan Tugas Diskusi dirumah, webnya kurang jelas dan tadi saya klik malah isinya gak nyambung.
*yang harus saya lakukan
yang harus saya lakukan yaitu observasi lagi ke SD dan menanyakan kepada guru dan siswa, apakah ada media pembelajaran, seperti komputer, laptop, dan lain sebagainya..
kemudian menanyakan apakah suka memainkan game, atau tidak..
*kekhawatiran
kekhaawatiran saya yaitu saya takut kuraang memahami materi yang di sampaikan dan keterbatasan dalam membuat media pembelajaran..
*harapan
harapan saya yaitu berusaha selalu tepat waktu, mengerjakan tugas dengan tepat dan baik, dan saya juga masih b erharap mendapatkan nilai A.
Tugas : Tehnik Pemilihan Media
TEKNIK PEMILIHAN
MEDIA
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
A. Alasan teoritis pemilihan media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran di dasarkan kepada konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling terkaitan untuk mencapai tujuan. Pentingnya pemilihan media dengan melihan kedudukan dalam pembelajaran dapat dilihat dengan model sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Eli.
B. Alasan praktis pemilihan media
Menurut Arif Sudiman
a. Demonstration
b. Familiarity
c. Clarity
d. Active Learning
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
A. Kriteria umum pemilihan media
1. Kesesuaian dengan tujuan
2. Kesesuaian dengan fasilitas
3. Kesesuaian dengan gaya belajar
4. Kesesuaian dengan gaya materi
5. Kesesuaian dengan gaya karakteristik siswa dengan teori
B. Kriteria khusus
1. Access
2. Cost
3. Technology
4. Interactivity
5. Organization
6. Novelty
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Prosedur dalam pemilihan media secara umum dalam 2 format, menurut Arif Sadiman :
A. Format pemilihan media
1. Format howchart
Menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan jika salah satu beropsi tidak maka gugur dan berpindah kepada langkah selanjudnya.
2. Format matrik
Menggunakan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan
3. Format cheklist
Mennangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriteria yang dipertimbangkan.
2. Prosedur Pemilihan Model Assure
Prosedure pemilihan media dapat dianalisis gengan menggunakan prosedur berbagai format, baik matrik, ceklist maupun flowcart. Cara lain dapat menggunakan pola Assure. Model dari heich dari masing-masing huruf. Menurut model ini apabila kita akan memilih media lakukan dengan mengikuti prosedur sesuai tahapan Assure.
Analisis Learner Characteristics
Tahap pertama melakukan analisis caracter siswa, caracter siswa ada 2, umum dan khusus.
Umum usia
Pengalaman belajar sebelumnya
Latar belakang keluarga
Sosial budaya
Ekonomi
Khusus Pengetahuan
Sikap yang dimiliki siswa
State objectives
Menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai
Select Modift or Design Materials.
Kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancanfg sesuai kebutuhan.
Litilize Materials
Setelah memilih media dipilih sesuai dengan karakter siswa, tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan media dalam pembelajaran.
Requie Learner Respose
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut.
Evaluate
Terhadap akhir dalam pemilihan model Assure adalah melalukan evaluasi. Proses menurut keputusan tentang nilai suatu objek yang tidak hanya berdasarkan hasil pengukuran, melainkan dengan hasil pengamatan
2. Prosedur Pemilihan Media Model Anderson
Komponen yang menjadi fokus perhatian adalah tujuan, metode dan karakteristik media itu sendiri. Tujuan berkaitan dengan efektivitas media yang dibuat, artinya baik atau tidaknya sebuah media yang dipiilih dapat dilihat dari ketercapaian tujuannya, semakin banyak tujuan pembelajaran tercapai maka semakin baik media tersebut, begitu juga sebaliknya.
Tahap –tahap pemilihan media model anderson:
1. menentukan karakteristik pesan yang akan disampaikan
2. mengkaji bagaimana metode yang tepat sesuai dengan karakteristik pesan
3. pembelajaran.
4. Pesan pembelajaran perlu dianalisis lebih operasional terutama kaitannya dengan karakteristik tujuan
5. menentukan media yang cocok dan sesuai
6. dengan tujuan dan sesuai dengan karakteristik siswa
7. Langkah terakhir adalah melakukan perencanaan untuk pengembangan dan produksi media.
8. Evaluasi perlu dilakukan untuk mempertimbangkan lebih matang kelebihan dan kekurangan media yang telah menjadi pilihan.
MEDIA
DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
A. Alasan teoritis pemilihan media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran di dasarkan kepada konsep pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling terkaitan untuk mencapai tujuan. Pentingnya pemilihan media dengan melihan kedudukan dalam pembelajaran dapat dilihat dengan model sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Gerlach dan Eli.
B. Alasan praktis pemilihan media
Menurut Arif Sudiman
a. Demonstration
b. Familiarity
c. Clarity
d. Active Learning
KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
A. Kriteria umum pemilihan media
1. Kesesuaian dengan tujuan
2. Kesesuaian dengan fasilitas
3. Kesesuaian dengan gaya belajar
4. Kesesuaian dengan gaya materi
5. Kesesuaian dengan gaya karakteristik siswa dengan teori
B. Kriteria khusus
1. Access
2. Cost
3. Technology
4. Interactivity
5. Organization
6. Novelty
PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Prosedur dalam pemilihan media secara umum dalam 2 format, menurut Arif Sadiman :
A. Format pemilihan media
1. Format howchart
Menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi dalam pengambilan keputusan jika salah satu beropsi tidak maka gugur dan berpindah kepada langkah selanjudnya.
2. Format matrik
Menggunakan proses keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan
3. Format cheklist
Mennangguhkan proses keputusan pemilihan sampai semua kriteria yang dipertimbangkan.
2. Prosedur Pemilihan Model Assure
Prosedure pemilihan media dapat dianalisis gengan menggunakan prosedur berbagai format, baik matrik, ceklist maupun flowcart. Cara lain dapat menggunakan pola Assure. Model dari heich dari masing-masing huruf. Menurut model ini apabila kita akan memilih media lakukan dengan mengikuti prosedur sesuai tahapan Assure.
Analisis Learner Characteristics
Tahap pertama melakukan analisis caracter siswa, caracter siswa ada 2, umum dan khusus.
Umum usia
Pengalaman belajar sebelumnya
Latar belakang keluarga
Sosial budaya
Ekonomi
Khusus Pengetahuan
Sikap yang dimiliki siswa
State objectives
Menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai
Select Modift or Design Materials.
Kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancanfg sesuai kebutuhan.
Litilize Materials
Setelah memilih media dipilih sesuai dengan karakter siswa, tujuan pembelajaran lalu langkah selanjutnya digunakan media dalam pembelajaran.
Requie Learner Respose
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut.
Evaluate
Terhadap akhir dalam pemilihan model Assure adalah melalukan evaluasi. Proses menurut keputusan tentang nilai suatu objek yang tidak hanya berdasarkan hasil pengukuran, melainkan dengan hasil pengamatan
2. Prosedur Pemilihan Media Model Anderson
Komponen yang menjadi fokus perhatian adalah tujuan, metode dan karakteristik media itu sendiri. Tujuan berkaitan dengan efektivitas media yang dibuat, artinya baik atau tidaknya sebuah media yang dipiilih dapat dilihat dari ketercapaian tujuannya, semakin banyak tujuan pembelajaran tercapai maka semakin baik media tersebut, begitu juga sebaliknya.
Tahap –tahap pemilihan media model anderson:
1. menentukan karakteristik pesan yang akan disampaikan
2. mengkaji bagaimana metode yang tepat sesuai dengan karakteristik pesan
3. pembelajaran.
4. Pesan pembelajaran perlu dianalisis lebih operasional terutama kaitannya dengan karakteristik tujuan
5. menentukan media yang cocok dan sesuai
6. dengan tujuan dan sesuai dengan karakteristik siswa
7. Langkah terakhir adalah melakukan perencanaan untuk pengembangan dan produksi media.
8. Evaluasi perlu dilakukan untuk mempertimbangkan lebih matang kelebihan dan kekurangan media yang telah menjadi pilihan.
REFLEKSI MINGGU KE 3
REFLEKSI MINGGU KE - 3
*yang saya peroleh hari ini
saya mengetahui bagaimana tehnik membuat media pembelajaran. yaitu bagamimana cara meringkas biar cepet dan efisien..
dengan mencari di mbah google
*yang belum dipahami
waktu pertemuan kemarin saya terlambat masuk, sehingga saya kurang mengerti apa yang dibicarakan dosen dan sudah bertanyapun saya masih bingung. hhehee...
*yang harus saya lakukan
yang harus saya lakukan yaitu saya bsk tidak mau datang terlambat lagi, dan saya harus selalu membawa leptop agar tidak tertinggal. karena dalam mata kuliah ini sangat membutuhkan penggunaan media laptop. dan berusaha memahami penjekasan dosen.
*kekhawatiran
kekhawatiran saya masih sama seperti minggu-minggu lalu yaitu khawatir tidak bisa mengerjakan tugas secara maksimal dan tidak mengerti apa yang dijelaskan dosen, selalu bingung. huhu..
*harapan
harapan saya yaitu bisa dong dan jelas setiap dosen menjelaskan, dan yang jelas saya besok tidak akan terlambat lagi, agar tidak ketinggalan materi.
*yang saya peroleh hari ini
saya mengetahui bagaimana tehnik membuat media pembelajaran. yaitu bagamimana cara meringkas biar cepet dan efisien..
dengan mencari di mbah google
*yang belum dipahami
waktu pertemuan kemarin saya terlambat masuk, sehingga saya kurang mengerti apa yang dibicarakan dosen dan sudah bertanyapun saya masih bingung. hhehee...
*yang harus saya lakukan
yang harus saya lakukan yaitu saya bsk tidak mau datang terlambat lagi, dan saya harus selalu membawa leptop agar tidak tertinggal. karena dalam mata kuliah ini sangat membutuhkan penggunaan media laptop. dan berusaha memahami penjekasan dosen.
*kekhawatiran
kekhawatiran saya masih sama seperti minggu-minggu lalu yaitu khawatir tidak bisa mengerjakan tugas secara maksimal dan tidak mengerti apa yang dijelaskan dosen, selalu bingung. huhu..
*harapan
harapan saya yaitu bisa dong dan jelas setiap dosen menjelaskan, dan yang jelas saya besok tidak akan terlambat lagi, agar tidak ketinggalan materi.
Kamis, 27 September 2012
REFLEKSI MINGGU KE 2 (27 SEPTEMBER 2012)
REFLEKSI MINGGU KE 2
minggu ini, kami beserta kelompok melakukan observasi di sebuah SD di daerah wirosaban, atau dekat kampus IV UAD, yaitu SD N MENDUNGAN 2. kelompok kami terdiri dari 6 orang, yaitu :
1. Maulina Khairun Nisa
2. Rizka Novayanti
3. Yoshinta Devi
4. Rochmawati P.
5. Farah Maulida
6. Anis Saputri
saya akan berbagi cerita, dan berbagi pengalaman :
5.a. Mekanisme materi penyampaian oleh guru
penyampaian materi yang disampaikan oleh guru kepada murid-murud yaitu dengan cara membacakan materi pelajarannya, kemudan siswa mendengarkan, dan dilakukan tanya jawab secara spontan, dan dilanjutkan siswa membaca materi bacaan sendiri, kemudian mengerjaan soal latihan yang ada di buku.. dan mengulas kembali apa yang telah di baca dengan bahasanya anak masing-masing.. karena saat observasi di SD kemarin waktu mata pelajaran bahasa indonesia..
b. Penggunaan Media Pembelajaran
disini, karena katerbatasan fasilitas, tidak ada media elektronik dan kawan-kawan..
medianya hanya papan tulis di depan dan buku pelajaran, serta penjelasan dari guru.
c. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran
saat saya dan teman-teman mengamati, aktivitas siswa di kelas, sangat beragam. saat guru membacakan naskah (materi) siswa mendengarkan, kemudian, saat tanya jawab, para siswa sangat aktiv dan menjawab semua pertanyaan dari guru, meski dengan cara lucu, menurut saya. karena tanpa mengacungkan jari tangan, asal ngomong, tetapi antusias mereka bsa di acungi jempol. walaupun terkadang masih ada yang rame saat guru menjelaskan.
d. efektivitas pembelajaran terkait metode dan media pembelajaran yang di gunakan
menurut saya, pembelajaran di sini sudah bagus, sudaah efektif, cuma kurang media pembelajarang yang lebih menarik terkait dengan media pembelajaran yang di gunakan.. agar siswa bisa terinspirasi dan bisa kreativ.
6.a. Kedudukan media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaaran
media sangat membantu komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. penggunaan media dalam pembelajaran
Ada beberapa langkah yang
dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang
dikutip oleh Mohammad Ali (1984: 73)
menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu: 1) merumuskan
tujuan pembelajaran, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe
belajar, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung, 4) Menentukan
tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar media yang dapat digunakan
pada setiap peristiwa dalam pengajaran, 6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai
kegunaan) media yang dipakai. 7) Menentukan media yang terpilih akan digunakan,
8) menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut, 9) Menuliskan tata cara
pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan 10) Menuliskan script pembicaraan dalam
penggunaan.media. Selaras dengan hal tersebut, Anderson (1976) menyarankan langkah-langkah
yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Cetak,Transparansi,Audio,Slide,Suara,Video,Multimedia,InteraktifE-learning
CETAK
Kelebihan,
MurahDapat diakses oleh kalangan luasTidak memerlukan peralatanBersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-manaDapat digunakan untuk menyampaikan semua materi
pembelajaranBisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
Kelemahan,
Membutuhkan reading habitsMembutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge)Kurang bisa membantu daya ingatApabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan
TRANSPARANSI
Kelebihan,
penggunaannya praktistidak memerlukan ruang gelap. Karena itu siswa atau peserta didik dapat melihatnya sambil mencatatmudah dioperasikan, sehingga tidak memerlukan operator khususguru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa/peserta didik.
Kelemahan,
memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector (OHP)memerlukan penataan yang khususmemerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannyamenuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.
AUDIOI
Kelebihan,
majinatifIndividualRelatif lebih murahMobileDapat merangsang partisipasi aktif pendengarnyaSangat tepat untuk materi musik dan bahasaMengatasi batas waktu dan ruangRadio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulangKaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang
Kelemahan,
Komunikasi satu arahAbstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dllAuditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkanRadio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lainKaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama
SLIDE SUARA
Kelebihan,
Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)Dapat memusatkan perhatianDi bawah kontrol guruDapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaranTahan lama (awet)Penyimpanannya mudah
Kelemahan,
Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilangHanya menyajikan gambar diamMemerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lainBiaya pembuatannya mahalMemerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset playerHarga peralatan mahalSuku cadang semakin susah didapatkan
MULTI MEDIA
Kelebihan,
InteraktifIndividualFleksibelCost effectiveness MotivasiUmpan balikRecord keepingKontrol ada pada pengguna
Kelemahan,
Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkanMemerlukan peralatan (komputer) multimediaPerlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitorPerlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatanPengembangannya memerlukan adanya tim yang profesionalPengembangannya memerlukan waktu yang cukup lamaTidak punya sentuhan manusiawi
E-LEARNING
Kelebihan,
cepatdanbisadisesuaikandenganwaktuyang tersedia
hematbiayadanbebasresiko
senantiasaterbarukan(up to date)
konsisten dan mudah dipelajari/digunakan
interaktifdankolaboratif
Kelemahan,
ketergantugan yang tinggi pada ketersediaan dukungan sarana teknologi
harus disesuaikan benar dengan sistem dan kondisi yang ada
membutuhkan pelatihan untuk menjalankanya
membutuhkan dukungan SDM yang profesional untuk mengoperasionalkanya
minggu ini, kami beserta kelompok melakukan observasi di sebuah SD di daerah wirosaban, atau dekat kampus IV UAD, yaitu SD N MENDUNGAN 2. kelompok kami terdiri dari 6 orang, yaitu :
1. Maulina Khairun Nisa
2. Rizka Novayanti
3. Yoshinta Devi
4. Rochmawati P.
5. Farah Maulida
6. Anis Saputri
saya akan berbagi cerita, dan berbagi pengalaman :
5.a. Mekanisme materi penyampaian oleh guru
penyampaian materi yang disampaikan oleh guru kepada murid-murud yaitu dengan cara membacakan materi pelajarannya, kemudan siswa mendengarkan, dan dilakukan tanya jawab secara spontan, dan dilanjutkan siswa membaca materi bacaan sendiri, kemudian mengerjaan soal latihan yang ada di buku.. dan mengulas kembali apa yang telah di baca dengan bahasanya anak masing-masing.. karena saat observasi di SD kemarin waktu mata pelajaran bahasa indonesia..
b. Penggunaan Media Pembelajaran
disini, karena katerbatasan fasilitas, tidak ada media elektronik dan kawan-kawan..
medianya hanya papan tulis di depan dan buku pelajaran, serta penjelasan dari guru.
c. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran
saat saya dan teman-teman mengamati, aktivitas siswa di kelas, sangat beragam. saat guru membacakan naskah (materi) siswa mendengarkan, kemudian, saat tanya jawab, para siswa sangat aktiv dan menjawab semua pertanyaan dari guru, meski dengan cara lucu, menurut saya. karena tanpa mengacungkan jari tangan, asal ngomong, tetapi antusias mereka bsa di acungi jempol. walaupun terkadang masih ada yang rame saat guru menjelaskan.
d. efektivitas pembelajaran terkait metode dan media pembelajaran yang di gunakan
menurut saya, pembelajaran di sini sudah bagus, sudaah efektif, cuma kurang media pembelajarang yang lebih menarik terkait dengan media pembelajaran yang di gunakan.. agar siswa bisa terinspirasi dan bisa kreativ.
6.a. Kedudukan media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaaran
media sangat membantu komunikasi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. penggunaan media dalam pembelajaran
Media
pembelajaran yang beraneka ragam
jenisnya tentunya tidak akan digunakan seluruhnya secara
serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu
perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran
tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan
langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau
tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan
tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan
memperoleh media; 4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu
untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan dengan
hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada sejumlah
faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media
pembelajaran, yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan;
5) biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida
Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4)
ketersediaan; 5) efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.
Berkaitan dengan pemilihan media
ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:
1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi
pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5)
pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis. Selanjutnya Brown, Lewis, dan
Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam memilih media perlu
mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical quality;
6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan
dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat penulis yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan,
peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, dan
kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang tersedia. Untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan
pembelajaran. Media hendaknya
dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, mungkin ada
sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat
mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian
karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan
digunakan.
2.
Keefektifan. Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peserta didik.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memilih media
pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih
sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf
berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta
didik? Digunakan untuk peserta didik
kelas dan jenjang pendidikan yang
mana? Apakah untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok
besar/kelas? Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana lokasinya?
Bagaimana gaya
belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh? Pertanyaan-pertanyaan
tersebut perlu dipertimbangkan ketika
memilih dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.
4. Ketersediaan. Apakah
media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu
dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif
yang dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta
didik, meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.
5. Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas
baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya
tahan media yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media,
apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan
manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah,
tetapi memiliki keefektifan setara?
7. Fleksibilitas
(lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat
digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8. Kemampuan orang yang
menggunakannya. Betapapun
tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang
yang tidak mampu menggunakannya.
9. Alokasi waktu, waktu
yang tersedia dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap penggunaan
media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat
mengajukan beberapa pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup
untuk pengadaan media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk
penggunaannya.
LANGKAH-LANGKAH
PEMILIHAN MEDIA
1. Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah
penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk
keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi
kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk
keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya
sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2. Langkah
2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya
dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat
bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang
didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam
mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan
terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna.
Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran
digantikan oleh media.
3. Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah
menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang
mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode.
Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah
tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.
4. Langkah 4: Klasifikasi Media
Media dapat diklasifikasikan sesuai
dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media
audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media
dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non
proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan
berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang
berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.
5. Langkah 5: Analisis karakteristik
masing-masing media. Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis
kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya.
Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian
tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa
berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada
peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar
itu sendiri juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam
pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media
yang digunakan.
Penggunaan media pembelajaran
dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1.
Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua
tujuan. Suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi
mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.
2. Media adalah bagian integral dari proses
pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu
mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam
perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap
dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan,
sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan
belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan
suatu media.
4.
Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan
pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan
mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
5.
Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu
didasarkan pada tujuan pembelajaran,
tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
6.
Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat
membingungkan peserta didik. Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan
media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan
tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
7. Kebaikan dan kekurangan media tidak
tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja. Media yang konkrit
ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrk
dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
POLA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum pola
penggunaan media pembelajaran dikelompokkan menjadi dua yaitu pola penggunaan di
dalam kelas dan pola penggunaan di luar kelas. Pola penggunaan di dalam kelas
atau pada pembelajaran tatap muka, media pembelajaran digunakan untuk menunjang
penyajian materi pembelajaran sehingga lebih mudah dipahami peserta didik yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan
baik. Sedangkan pola penggunaan media pembelajaran di luar kelas, media pada
umumnya digunakan untuk belajar mandiri dan belajar jarak jauh. Media yang
digunakan antara lain modul, kaset/CD, VCD dan internet.
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media
pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif dan efisien
perlu menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah yang pokok
yang dapat dilakukan yaitu persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.
1. Persiapan
Persiapan
maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga
pengajar pada langkah persiapan
diantaranya: a) membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan
sebagaimana bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan. b) mempelajari
buku petunjuk atau bahan penyerta yang
telah disediakan, c) menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar
dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta
didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2.
Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar
pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran perlu
mempertimbangkan seperti: a) yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah
lengkap dan siap untuk digunakan. b) jelaskan tujuan yang akan dicapai, c)
jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses
pembelajaran, d) hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu
perhatian/konsentrasi, dan ketenangan
peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu
dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas
dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur
efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan diantaranya diskusi, eksperimen, observasi, latihan dan tes.
7. KESIMPULAN
a. ciri-ciri media dalam pembelajaran
Media Pembelajaran
bermacam-macam setiap media memiliki karakteristiknya masing-masing.
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dikelompokkan
kedalam empat kelompok yaitu:
1. Media hasil teknologi cetak
Media
Pembelajaran yang menggunakan teknologi cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi melalui buku dan materi visual
statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau photografis,
contohnya antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
Karakteristik media pembelajaran hasil cetak antara lain :
- Teks dibaca secara linear
- Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif
- Ditampilkan secara statis atau diam
- Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
- Berorientasi atau berpusat pada siswa. Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para guru hanya berfungsi dan berperan sebagai fasilitator saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membentuk gaya belajarnya masing masing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan penyemangat siswa yang sedang belajar.
- Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
2. Media hasil teknologi audio-visual
Media
Pembelajaran menggunakan Teknologi audi-visual adalah suatu cara
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual, penyajian
pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat
keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape
recorder, proyektor visual yang lebar. Karakteristik media ini adalah :
- Bersifat linear
- Menyajikan visual yang dinamis
- Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
- Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
- Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
- Berorientasi pada guru, pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konvensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistem ini guru mengkomunikasikan pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
3. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
Teknologi
berbasis computer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-suber yang berbasis micro-prosesor.Berbagai
aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran ummum nya
dikenalsebagai computer assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila
dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai melipiti
tutorial,penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan
untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya,
permainan dan simulasi (latihan untuk mengaplikaskan pengetahuan dan
keterampilan yang baru dipelajari dari, dan basis data (dari berbagai
sumber ). Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
- Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
- Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
- gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
- Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
- Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
- Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan adalah cara
unntukmenghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian
beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang
memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang
besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi
ditambah dengan pararel (alat-alat tambahan), seperti: vidio disk
player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem
audio.
- Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
- Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
- Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
- Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan penggunaanpelajaran
- Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
- Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
- Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
- Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya.
- b. FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN .
- Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang
diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan
perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian,
kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
- Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau
ras.
- Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
- Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks atau disajikan secara verbal.[3]
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
- Memotivasi minat atau tindakan,
- Menyajikan informasi,
- Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat
dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul
tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material).
Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka
penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau
pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa
bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada
persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat
dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun
dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi
harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping
menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswaMANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.
Objek yang terlalu besar, bisa
digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.
Objek yang kecil-dibantu dengan
proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c.
Gerak yang terlalu lambat atau
terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.
Kejadian atau peristiwa yang
terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film
bingkai, foto maupun secara verbal;
e.
Objek yang terlalu kompleks
(misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain,
dan
f.
Konsep yang terlalu luas (gunung
berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film,
film bingkai, gambar, dan lain-lain.
- Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.
Menimbulkan kegairahan belajar;
b.
Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c.
Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
- Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
Memberikan perangsang yang sama;
b.
Mempersamakan pengalaman;
c.
Menimbulkan persepsi yang sama.[5]
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam
system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan
materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat
terealisasi:
- Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
- Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
- Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
- Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
- Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
- Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
- Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
- Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
- Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
- Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, yaitu:
- Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
- Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of
Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut:
- Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
- Memperbesar perhatian siswa.
- Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
- Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
- Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MASING MASING MEDIA PEMBELAJARAN
Cetak,Transparansi,Audio,Slide,Suara,Video,Multimedia,InteraktifE-learning
CETAK
Kelebihan,
MurahDapat diakses oleh kalangan luasTidak memerlukan peralatanBersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-manaDapat digunakan untuk menyampaikan semua materi
pembelajaranBisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
Kelemahan,
Membutuhkan reading habitsMembutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge)Kurang bisa membantu daya ingatApabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan
TRANSPARANSI
Kelebihan,
penggunaannya praktistidak memerlukan ruang gelap. Karena itu siswa atau peserta didik dapat melihatnya sambil mencatatmudah dioperasikan, sehingga tidak memerlukan operator khususguru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa/peserta didik.
Kelemahan,
memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector (OHP)memerlukan penataan yang khususmemerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannyamenuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau.
AUDIOI
Kelebihan,
majinatifIndividualRelatif lebih murahMobileDapat merangsang partisipasi aktif pendengarnyaSangat tepat untuk materi musik dan bahasaMengatasi batas waktu dan ruangRadio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulangKaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang
Kelemahan,
Komunikasi satu arahAbstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dllAuditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkanRadio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lainKaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama
SLIDE SUARA
Kelebihan,
Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)Dapat memusatkan perhatianDi bawah kontrol guruDapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaranTahan lama (awet)Penyimpanannya mudah
Kelemahan,
Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilangHanya menyajikan gambar diamMemerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lainBiaya pembuatannya mahalMemerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset playerHarga peralatan mahalSuku cadang semakin susah didapatkan
MULTI MEDIA
Kelebihan,
InteraktifIndividualFleksibelCost effectiveness MotivasiUmpan balikRecord keepingKontrol ada pada pengguna
Kelemahan,
Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkanMemerlukan peralatan (komputer) multimediaPerlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitorPerlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatanPengembangannya memerlukan adanya tim yang profesionalPengembangannya memerlukan waktu yang cukup lamaTidak punya sentuhan manusiawi
E-LEARNING
Kelebihan,
cepatdanbisadisesuaikandenganwaktuyang tersedia
hematbiayadanbebasresiko
senantiasaterbarukan(up to date)
konsisten dan mudah dipelajari/digunakan
interaktifdankolaboratif
Kelemahan,
ketergantugan yang tinggi pada ketersediaan dukungan sarana teknologi
harus disesuaikan benar dengan sistem dan kondisi yang ada
membutuhkan pelatihan untuk menjalankanya
membutuhkan dukungan SDM yang profesional untuk mengoperasionalkanya
Langganan:
Postingan (Atom)